Rabu, 26 Oktober 2011

SISTEM REPRODUKSI SEKSUAL

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.

Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual. Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.

ORGAN REPRODUKSI MANUSIA

A. PRIA

Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.

Organ reproduksi luar terdiri dari :

1. Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reprod

uksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.

2. Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.

Organ reproduksi dalam terdiri dari :

1. Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.

2. Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar da

ri testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma.

3. Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.

4. Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra.

5. Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.

Kelenjar pada organ reproduksi pria :

1. Vesikula seminalis merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita.

2. Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih yang bersifat asam.

3. Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra merupakan kelenjar yang menghasilkan getah berupa lender yang bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran urethra.


B. WANITA

Dibedakana menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.

Organ reproduksi luar terdiri dari :

1. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.

2. Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian yaitu :

a. Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas dan membatasi vulva.

b. Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan membatasi vulva

Organ reproduksi dalam terdiri dari :

1. Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormon wanita seperti :

a. Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu dalam prosers pematangan sel ovum.

b. Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.

2. Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum

yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.

3. Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.

4. Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.

5. Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.

6. Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio.

Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :

a. Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.

b. Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk

kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya.

c. Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan meluruh

bersamaan dengan sel ovum matang.

7. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.

8. Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.

9. Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut dengan klentit.

GAMETOGENESIS

Merupakan peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet jantan/sel spermatozoa

(spermatogenesis) dan juga gamet betina/sel ovum.

Ø Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam tubuh seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :

1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP (Androgen Binding

Protein) untuk memacu spermatogonium untuk melakukan spermatogenesis.

2. Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi testosterone (yaitu suatu hormone sex yang penting untuk perkembangan sperma).

Berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma yang fungsional. Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu kelainan yang menghambat penghasilan sperma pada pria.

Ø Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Proses

oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :

1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.

2. Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.

3. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).

4. Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH

Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang Karena sudah tidak dihasilkannya hormon, sehingga berhentinya siklus menstruasi sekitar usia 45-50 tahun.

Setelah ovulasi maka sel ovum akan mengalami 2 kemungkinan yaitu :

v Tidak terjadi fertilisasi maka sel ovum akan mengalami MENSTRUASI yaitu luruhnya

sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek.

Terjadi secara periodic/sikus. Mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap bulannya.

Siklus menstruasi terdiri dari 4 fase yaitu :

1. Fase Menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi

bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Dapat diakibatkan juga karena berhentinya sekresi hormone estrogen dan progresteron sehingga kandungan hormon dalam darah menjadi tidaka ada.

2. Fase Proliferasi/fase Folikuler ditandai dengan menurunnya hormon progesteron sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan FSH dan merangsang folikel dalam ovarium, serta dapat membuat hormone estrogen diproduksi kembali. Sel folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak dan menghasilkan hormone estrogern yang merangsangnya keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen dapat

menghambat sekersei FSH tetapi dapat memperbaiki dinding endometrium yang robek.

3. Fase Ovulasi/fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum yang matang akan meninggalkan folikel dan folikel aka mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum berfungsi untuk menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi untuk mempertebal dinding endometrium yang kaya akan pembuluh darah.

4. Fase pasca ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus luteum yang mengecil dan

menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormone estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif mensekresikan FSH dan LH. Dengan terhentinya sekresi progesteron maka penebalan dinding endometrium akan terhenti sehingga menyebabkan endometrium mengering dan robek. Terjadilah fase pendarahan/menstruasi.

Gambar Siklus mentsruasi


v Terjadi FERTILISASI yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9 bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran.

Tahapan waktu dalam fertilisasi :

1. Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4, 8, 16 sel.

2. Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan berkembang menjadi blastula. Rongga blastosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass. Blastosit dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit) yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan waktu 3-4 hari.

3. Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding uterus/proses implantasi dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik gonadotrophin). Hormon ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormone progesteron dan estrogen sehingga mencegah menstruasi.

4. Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus.

5. Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan terus berkembang dari throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah yang akan berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh aka berkembang semakin sempurna seiring bertambahnya usia kandungan.

Hormon yang berperanan dalam kehamilan

a) Progesteron dan estrogen, merupakan hormon yang berperanan dalam masa kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih oleh plasenta. Hormone estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan bertambahnya usia kandungan karena fungsinya yang merangsang kontraksi uterus. Sedangkan hormon progesterone semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi uterus.

b) Prolaktin merupakan hormon yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi.

c) HCG (hormone chorionic gonadotrophin) merupakan hormone untuk mendeteksi adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke-8 pada masa kehamilan. Hormon ini ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan.

d) Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam kontraksi uterus menjelang persalianan.

Hormon yang berperanan dalam kelahiran/persalinan

a) Relaksin merupakan hormon yang mempengaruhi peregangan otot simfisis pubis

b) Estrogen merupakan hormon yang mempengaruhi hormon progesteron yang menghambat kontraksi uterus.

c) Oksitosin merupakan hormon yang mempengaruhi kontraksi dinding uterus.

Prinsip Kontrasepsi dalam Reproduksi

Bertujuan untuk mencegah bertemunya sel sperma dengan sel ovum sehingga tidak terjadi fertilisasi. Macam cara dalam kontrasepsi adalah :

1) Sistem kalender yaitu dengan memperhatikan masa subur wanita.

2) Secara hormonal yaitu menghambat/menghentikan proses ovulasi.

3) Kimiawi yaitu dengan menggunakan zat-zat kimia. Seperti spermatosida untuk pria, vaginal douche untuk wanita.

4) Mekanik yaitu dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi.

5) Sterilisasi yaitu dengan membuat setril organ-organ reproduksi bagian dalam. Seperti vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk wanita.

Sistem Reproduksi Hewan

Kebanyakan seksual reproduksi hewan menghabiskan hidup mereka sebagai organisme diploid, dengan tahap haploid gamet dikurangi menjadi sel tunggal. Para gamet hewan memiliki pria dan wanita bentuk- spermatozoa dan sel telur. Gamet ini bergabung untuk membentuk embrio yang berkembang menjadi organisme baru.

Gamet jantan, spermatozoa (diproduksi dalam testis ), adalah sel kecil yang berisi panjang tunggal flagel yang mendorong hal itu. [12] Spermatozoa sangat berkurang sel, kekurangan komponen seluler banyak yang akan diperlukan untuk perkembangan embrio. Mereka khusus untuk motilitas, mencari sel telur dan sekering dengan itu dalam proses yang disebut pembuahan .

Gamet betina sel telur (diproduksi dalam indung telur ), sel-sel bergerak besar yang mengandung nutrisi dan komponen seluler yang diperlukan untuk embrio berkembang.[13] Telur sel sering dikaitkan dengan sel lain yang mendukung perkembangan embrio, membentuk sebuah telur . Pada mamalia, embrio berkembang dalam dibuahi bukan betina, menerima nutrisi langsung dari ibunya.

Hewan biasanya mobile dan mencari pasangan dari lawan jenis untuk kawin . Hewan yang hidup di air dapat pasangan menggunakan fertilisasi eksternal , dimana telur dan sperma dilepaskan ke dalam dan menggabungkan dalam air sekitarnya. [14] Sebagian besar hewan yang hidup di luar air, bagaimanapun, harus mentransfer sperma dari laki-laki untuk perempuan untuk mencapai internal yang fertilisasi .

Dalam kebanyakan burung, baik ekskresi dan reproduksi dilakukan melalui pembukaan posterior tunggal, yang disebut kloaka burung-laki dan perempuan sentuhan kloaka untuk mentransfer sperma, proses yang disebut "mencium kloaka". [15] Dalam banyak hewan darat lainnya, laki-laki penggunaan khusus organ seks untuk membantu pengangkutan sperma-organ-organ seks pria disebut organ intromittent . Pada manusia dan mamalia lain ini organ laki-laki adalah penis , yang memasuki saluran reproduksi wanita (disebut Vagina ) untuk mencapai inseminasi -sebuah proses yang disebut hubungan seksual . Penis berisi tabung melalui air mani (cairan yang mengandung sperma) perjalanan. Pada mamalia betina vagina menghubungkan dengan rahim , sebuah organ yang secara langsung mendukung pengembangan embrio dibuahi dalam (suatu proses yang disebut kehamilan ).

Karena motilitas mereka, hewan perilaku seksual dapat melibatkan seks koersif. inseminasi Trauma , misalnya, digunakan oleh beberapa spesies serangga untuk membuahi perempuan melalui luka di dalam rongga perut - sebuah proses yang merugikan kesehatan perempuan.


ORGAN REPRODUKSI HEWAN

A. Invertebrata

Reproduksi asexual/vegetative meliputi :

· Fragmentasi yaitu pemisahan salah satu bagian tubuh yang kemudian dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Contohnya Planaria sp dan Asterias sp.

· Budding/tunas/gemmulae yaitu pembentukan tonjolan pada salah satu bagian tubuh hewan dan adapat berkembang menjadi individu baru. Contohnya hewan Acropora sp dan Euspongia sp.

· Fisi yaitu pembelahan sel pada sel induk dan hasilnya akan berkembang

menjadi individu baru. Dibedakan menjadi 2 yaitu pembelahan biner,

contohnya pada Bakteri dan pembelahan multiple pada Virus.

· Sporulasi yaitu dengan dibentuknya spora pada sel induk dan akhirnya spora akan berkembang menjadi individu baru. Contohnya pada Plasmodium sp.

· Parthenogenesis yaitu terbentuknya individu baru melalui sel telur yang tanpa dibuahi. Contohnya lebah madu jantan, semut jantan dan belalang.

· Paedogenesis yaitu terbentuknya individu baru langsung dari larva/nimpha. Contohnya pada Class Trematoda/cacing isap yaitu Fasciola hepatica dan Clonorchis sinensis.

Reproduksi sexual/generative

· Konjugasi yaitu persatuan antara dua individu yang belum mengalami

spesialisasi sex. Terjadi persatuan inti (kariogami) dan sitoplasma (plasmogami). Contohnya pada Paramaecium sp.

· Fusi yaitu persatuan/peleburan duya macam gamet yang belum dapat

dibedakan jenisnya. Dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

a. Isogami yaitu persatuan dua macam gamet yang memiliki bentuk dan

ukuran yang sama. Contohnya pada Phyllum Protozoa.

b. Anisogami yaitu persatuan dua macam gamet yang berbeda ukuran dan

bentuknya sama. Contohnya Chlamydomonas sp.

c. OOgami yaitu persatuan dua macam gamet yang memiliki ukuran dan

bentuk yang tidak sama. Contohnya pada Hydra sp.

B. Vertebrata

1. Class Pisces yaitu dengan ovipar dan secara fertilisasi eksternal, ovovivipar dan vivipar. Organ reproduksinya meliputi testis, vas deferens, lubang urogenitalia untuk jantan dan untuk betina adalah ovarium, oviduk dan lubang urogenitalia.

2. Class Amphibia yaitu dengan fertilisasi eksternal. Organ reproduksinya meliputi testis, vasa efferentia dan kloakauntuk jantan dan untuk betina yaitu ovarium, oviduk dan kloaka.

3. Class Reptilia yaitu dengan fertilisasi internal. Organ reproduksinya meliputi testis, hemipenis, vas deferens, epididimis dan kloaka. Untuk betina yaitu ovarium, oviduk dan kloaka.

4. Class Aves yaitu dengan fertilisasi internal. Organ reproduksi bagi yang jantan yaitu testis, vas deferens dan kloaka. Untuk yang betina meliputi ovarium kiri, oviduk, dan kloaka.

5. Class Mammalia yaitu dengan fertilisasi internal. Organ reproduksi jantan meliputi penis, vas deferens, testis dan anus. Untuk yang betina meliputi ovarium, oviduk, uterus dan anus. Memiliki sistem menstruasi yang disebut dengan fase estrus serta tipe uterus yang kompleks.

Rabu, 19 Oktober 2011

HOMOSEKSUALITAS

Homoseksualitas adalah rasa ketertarikan romantis dan/atau seksual atau perilaku antara individu berjenis kelamin atau gender yang sama. Sebagai orientasi seksual, homoseksualitas mengacu kepada "pola berkelanjutan atau disposisi untuk pengalaman seksual, kasih sayang, atau ketertarikan romantis" terutama atau secara eksklusif pada orang dari jenis kelamin sama, "Homoseksualitas juga mengacu pada pandangan individu tentang identitas pribadi dan sosial berdasarkan pada ketertarikan, perilaku ekspresi, dan keanggotaan dalam komunitas lain yang berbagi itu."

Homoseksualitas adalah salah satu dari tiga kategori utama orientasi seksual, bersama dengan biseksualitas dan heteroseksualitas, dalam kontinum heteroseksual-homoseksual. Konsensus ilmu-ilmu perilaku dan sosial dan juga profesi kesehatan dan kesehatan kejiwaan menyatakan bahwa homoseksualitas adalah aspek normal dalam orientasi seksual manusia.Homoseksualitas bukanlah penyakit kejiwaan dan bukan penyebab efek psikologis negatif; prasangka terhadap kaum biseksual dan homoseksual-lah yang menyebabkan efek semacam itu.Meskipun begitu banyak sekte-sekte agama dan organisasi "mantan-gay" serta beberapa asosiasi psikologi yang memandang bahwa kegiatan homoseksual adalah dosa atau kelainan. Bertentangan dengan pemahaman umum secara ilmiah, berbagai sekte dan organisasi ini kerap menggambarkan bahwa homoseksualitas merupakan "pilihan".

Istilah umum dalam homoseksualitas yang sering digunakan adalah lesbian untuk perempuan pecinta sesama jenis dan gay untuk pria pecinta sesama jenis, meskipun gay dapat merujuk pada laki-laki atau perempuan. Bagi para peneliti jumlah individu yang diidentifikasikan sebagai gay atau lesbian-dan perbandingan individu yang memiliki pengalaman seksual sesama jenis-sulit diperkirakan atas berbagai alasan.Dalam modernitas Barat, menurut berbagai penelitian, 2% sampai 13% dari populasi manusia adalah homoseksual atau pernah melakukan hubungan sesama jenis dalam hidupnya.Sebuah studi tahun 2006 menunjukkan bahwa 20% dari populasi secara anonim melaporkan memiliki perasaan homoseksual, meskipun relatif sedikit peserta dalam penelitian ini menyatakan diri mereka sebagai homoseksual.Perilaku homoseksual juga banyak diamati pada hewan.

Banyak individu gay dan lesbian memiliki komitmen hubungan sesama jenis, meski hanya baru-baru ini terdapat sensus dan status hukum/politik yang mempermudah enumerasi dan keberadaan mereka.Hubungan ini setara dengan hubungan heteroseksual dalam hal-hal penting secara psikologis.Hubungan dan tindakan homoseksual telah dikagumi, serta dikutuk, sepanjang sejarah, tergantung pada bentuknya dan budaya tempat mereka didapati.Sejak akhir abad ke-19, telah ada gerakan menuju hak pengakuan keberadaan dan hak-hak legal bagi orang-orang homoseksual, yang mencakup hak untuk pernikahan dan kesatuan sipil, hak adopsi dan pengasuhan, hak kerja, hak untuk memberikan pelayanan militer, dan hak untuk mendapatkan jaminan sosial kesehatan.


Apa Itu Gay / Homo

Gay atau "Homo" adalah istilah untuk laki-laki yang memiliki kecenderungan seksual kepada sesama pria atau disebut juga pria yang mencintai pria baik secara fisik, seksual, emosional atau pun secara spiritual. Mereka juga rata-rata agak memedulikan penampilan, dan sangat memperhatikan apa-apa saja yang terjadi pada pasangannya. Biasanya mereka melakukan hubungan sesama jenis melalui seks oral atau seks anal. Hubungan melalui anal seks disebut juga sodomi.

Sejarah

Kata "gay" bermula di Inggris pada abad ke-12 dari Bahasa Perancis gai. Kata ini digunakan secara umum dalam kehidupan sehari-hari serta sangat umum ditemukan dalam pidato dan karya literatur, arti sesungguhnya dari kata ini adalah "sukacita", "kebebasan", "bersinar". dan bergairah.


Gay? Kelainan Jiwa? Kelainan Genetika? Salah Asuh?

Banyak pendapat yang beredar di masyarakat dan kalangan intelektual yang saling merasa benar bahwa gay atau homoseksual atau secara definisi sederhana adalah orientasi seks sesama jenis ini adalah akibat kelainan jiwa, kelainan genetika yang telah tercatat di otak, atau akibat pola salah asuh misalnya seorang anak laki-laki dibesarkan dengan pola asuh seperti anak perempuan dibiarkan bermain dengan boneka bukan dengan mobil-mobilan seperti kebanyakan anak laki-laki umumnya. Penelitian dan hipotesis untuk menguak rahasia homoseksualitas inipun telah banyak dilakukan oleh para ahli, namun sampai sekarang belum ada satu jawabanpun yang memberikan kesimpulan yang bisa menjadi patokan umum. Lalu apakah penyebab seorang pria memutuskan dirinya untuk menjadi gay?

Keberadaan gay ini pun sudah mulai ada sejak jaman dahulu kala, tercatat pada kitab suci antara agama Islam dan Kristen yang menjelaskan sejarah Nabi Luth (Lot) berikut juga dengan cerita Sodom dan Gomorah dimana mengalami pertentangan yang cukup keras karena Tuhan mengutuknya. Bahkan kehadiran mereka pun tidak bisa dielakkan lagi, karena saat ini gay tidak selalu spesifik dengan sifatnya yang kemayu dimana dikenal oleh masyarakat sebagai banci,bencong, ataupun waria. Tidak bisa disangkal bila kehadiran gay berada diantara kehidupan masyarakat bahkan salah satu anggota keluarga Anda sekalipun, atau mungkin saja seorang gay menikah memiliki anak, siapa yang tahu?

Kaum gay seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya tidak harus selalu identik dengan pria yang bertingkahlaku kewanitaan, bahkan banyak sekali atau dominan kaum gay itu bersikap macho atau seperti laki-laki pada umumnya. Beberapa asosiasi perkumpulan dokter dari berbagai bidang di Amerika menyatakan mengenai penyebab seseorang menjadi gay sebagai berikut:

  • American Academy of Pediatrics, 2004

"Orientasi seksual bukanlah ditentukan oleh satu faktor saja melainkan beberapa diantaranya adalah: genetik, hormonal, dan lingkungan. Walaupun begitu, tidak ada bukti yang ilmiah mengenai masalah pola salah asuh orang tua, maupun tindakan traumatis seksual misalnya pemerkosaan dengan jalan sodomi yang menentukan seseorang menjadi gay"

  • American Psychological Association, American Psychiatric Association, dan National Association of Social Workers, 2006
"Saat ini tidak ada bukti yang ilmiah mengenai mengapa seseorang memilih untuk menjadi gay. Karena kebanyakan dari gay itu sendiri diasuh oleh orangtua yang memiliki orientasi seks hetero. Bahkan sedikit sekali anak yang berorientasi homo dari kedua orangtua gay"

  • Royal College of Psychiatrists, 2007

"Berdasarkan analisis psikologi dan spekulasi psikologi, tidak ada bukti yang ilmiah mengenai pola asuh orangtua maupun pengalaman semasa kecil ke arah orientasi seksual seseorang, dan menjadi homoseksual bukanlah suatu pilihan"

Dari teori-teori yang diungkapkan diatas, cukup kompleks bukan? Namun bisa disimpulkan sampai saat ini belum ada bukti nyata kenapa seseorang memilih untuk menjadi gay, bahkan penyebabnya sekalipun belum bisa ditentukan dengan baik. Banyak kaum gay yang menyatakan dirinya akibat 'trauma pernah diperkosa oleh sesama jenis' ataupun 'dididik seperti anak perempuan' tetapi hal itu sepenuhnya bukanlah penyebab dari pilihan orientasi seks mereka.

Keberadaan kaum ini memang masih menjadi kontroversi di masyarakat, di beberapa negara maju walaupun sudah diakui mengenai kebebasan mereka, tetap mereka masih mengalami stigma yang begitu tinggi di masyarakat, bahkan masih dianggap sebagai orang-orang kelas bawah. Padahal, di balik itu semua, mereka adalah golongan orang-orang dengan risiko tinggi dalam penyebaran IMS terutama HIV. Bahkan, ironinya HIV itu sendiri dikenal pertama kali di Amerika sebagai pada tahun 80 an sebagai GRID (Gay Related Immune Disease).

Yang paling penting terhadap keberadaan kaum gay bukanlah mencari penyebab kenapa dia harus menjadi seperti itu atau berusaha "menyembuhkannya" dengan metode-metode mistis ataupun religius ataupun sebagainya yang tidak masuk dalam kategori medis. Melainkan bagaimana menciptakan sebagai kaum yang bertanggungjawab kepada pasangan masing-masing sehingga angka kejadian penyakit IMS pun bisa ditekan.

Penulis sendiri menemui kesulitan ketika menghadapi pasien-pasien seperti ini, beberapa dari mereka ada yang sudah menikah dan terkena penyakit IMS, bahkan mereka sudah menularinya ke istri-istri mereka. Ironi bukan? Awalnya, selalu dimulai dengan "stigma" karena masalah mereka dipaksa nikah oleh orangtuanya, tetapi mereka tidak bisa menahan kebutuhan biologisnya kepada sesama sehingga mulailah terjadi seperti demikian.

Sekali lagi penulis menekankan, bahwa menjadi gay bukanlah suatu pilihan ataupun akibat faktor-faktor seperti lingkungan atau pola salah asuh, melainkan sampai saat ini belum diketahui dengan pasti penyebabnya. Untuk itu dihimbau bagi kaum ini untuk tetap sadar dan setia kepada pasangan masing-masing, dan bila saat ini memiliki perilaku promiskuitan (multi partner sex) ada baiknya untuk segera memeriksakan diri ke klinik-klinik khusus.

Homoseksualitas bukanlah sesuatu yang seharusnya disembuhkan atau dianggap sebagai suatu penyakit, melainkan ini adalah orientasi seksual masing-masing individu. Keberadaan mereka di masyarakat tidak bisa dielakkan begitu saja ataupun diberantas atas karena dasar bertentangan dengan agama maupun budaya. Stigma kepada kaum ini hanyalah membawa petaka kepada diri mereka maupun keluarganya. Bila saat ini Anda adalah seseorang dengan orientasi demikian, maka simaklah tips berikut ini:
1. Janganlah merasa bersalah ataupun sampai menyalahkan masa lalu yang Anda anggap menyebabkan Anda menjadi demikian.
2. Jangan melakukan hubungan seks kepada pasangan yang berbeda-beda, pilihlah pasangan tetap Anda.
3. Lakukan pemeriksaan kesehatan Anda kepada dokter yang memiliki keahlian dalam menanganai komunitas kaum gay.
4. Bila Anda hendak menikah, pastikan Anda tidak melakukan hubungan ke sesama tanpa pengaman yang memadai.
5. Menjadi gay bukan berarti harus hidup dalam stigma masyarakat, banyak sekali yang bisa hidup sukses seperti Elton John, Ricky Martin dan sebagainya.
6. Jadilah diri sendiri tidak perlu mencontoh kehidupan kaum komunitas gay di negara-negara maju dengan kebebasan yang liberal. Jangan rusak kebudayaan serta adat istiadat yang berlaku di Indonesia dengan kebudayaan barat.
7. Kaum gay mudah sekali menjadi depresi, bila perlu Anda berkonsultasi kepada psikiater yang akan melakukan terapi kepada Anda, perlu diingat kembali psikiater manapun tidak akan pernah bisa mengubah kembali orientasi seksual Anda!

Blogged with the Flock Browser